Senin, 22 November 2010

BUSWAY

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Transportasi
Menurut Steenbrink transportasi adalah perpindahan orang atau barang menggunakan kendaraan dan atau lainnya, diantara tempat-tempat yang terpisah secara geografis sedangkan menurut Morlok (1978) transportasi yaitu perpindahan atau pengangkutan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain.
Menurut Nasution 2004, transportasi atau perangkutan merupakan perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan, sedangkan proses perangkutan merupakan gerakan dari tempat asal ke tempat tujuan sampai tempat perangkutan berakhir. Pengangkutan juga menyebabkan nilai barang di tempat tujuan asal. Nilai tersebut antara lain, kegunaan tempat dan kegunaan waktu. Transportasi juga dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih bermanfaat atau berguna untuk tujuan-tujuan tertentu (Fidel, 2002).
Pada dasarnya lalu lintas tidak sama dengan perangkutan. Lalu lintas dan perangkutan tidak dapat dipisahkan, sebab dua istilah tersebut saling berhubungan. Lalu lintas merupakan kegiatan lalu lalangnya orang atau barang sedangkan perangkutan adalah usaha memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Menurut Blunden (1971, 1) dalam Warpani (1990, 4) usaha memindahkan orang atau barang selalu menimbulkan lalu lintas. Perbedaan tersebut dapat dipandang dari definisi, elemen, masalah, persoalan, dan upayanya.
Lalu lintas merupakan lalu lalang kendaraan dan orang di jalanan terjadi karena adanya proses perpindahan geografi orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain. Permasalahan lalu lintas timbul akibat kapasitas jaringan jalan yang tidak seimbang dengan volume lalu lintas orang, hewan dan kendaraan. Wujud persoalannya adalah kemacetan, kecelakaan lalu lintas, dan ketegangan psikis pengguna jalan akibat kapasitas kendaraan dan orang berlalu-lalang lebih besar dari kapasitas jalan. (Warpani, 2002:1-2)
Transportasi disebut juga dengan istilah perangkutan. Perangkutan merupakan pemindahan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan. Keseimbangan anatara kapasitas moda angkutan dengan volume barang atau orang yang membutuhkan angkutan memerlukan perhatian.

2.2 Unsur-unsur Dasar Transportasi
Transportasi memiliki unsur-unsur dasar transportasi. Ada lima unsur-unsur dasar transportasi antara lain manusia yaitu seseorang yang membutuhkan transportasi, barang yaitu sesuatu yang diperlukan manusia, kendaraan yaitu sebagai sarana transportasi, jalan sebagai prasarana transportasi, organisasi yaitu sebagai pengelola transportasi. pada dasrnya lima unsure ini saling berkaitan dalam terlaksananya transportasi yaitu terjaminnya penumpang atau barang yang diangkut akan sampai ke tempat tujuan dalam keadaan baik seperti pada saat awal diangkut.
Moda transportasi terbagi atas tiga jenis, antara lain
1. Transporatsi darat
Contoh dari transportasi darat yaitu kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan
2. Transportasi Air
Transportasi air yaitu transportasi yang dilaksanakn diatas permukaan air, baik itu sungai, laut maupun danau. Contohnya antara lain kapal, tongkang, perahu, rakit.
3. Transportasi Udara
Transportasi dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak bias dijangkau oleh moda transportasi darat maupun air, di samping mampu bergerak lebih cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis dan bebas hambatan.
Dari ketiga moda transportasi tersebut masyarakat tentu akan memilih moda transportasi yang paling efissien untuk sampai di tempat tujuan. Biasanya moda transportasi di pilih berdasarakan jenis dan spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan, tujuan perjalalanan, ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan permukiman, dan factor social ekonomi.
Menurut Papacostas (1987), transportasi didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan sistem control yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk mendukung aktivitas manusia.
Jalan merupakan prasarana yang sangat penting untuk mendukung berfungsinya sistem transportasi. Menurut Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bagian pelengkap jalan dan pelengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah, atau air serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Adanya jalan dapat mempermudah sistem pergerakan baik manusia maupun barang.
Pola jaringan jalan dapat mempengaruhi perkembangan tata guna lahan. Jaringan jalan yang direncanakan secara tepat akan merupakan pengatur lalu lintas yang baik. Jadi terdapat kaitan antara perencanaan kota dengan perencanaan transportasi. perencanaan kota memepersiapkan kota untuk menghadapi perkembangan dan mencegah timbulnya berbagai persoalan yang mungkin timbul agar kota menjadi suatu tempat kehidupan yang layak. Sedangkan perencanaan transportasi mempunyai sasaran mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan orang atau barang bergerak dengan aman, murah, cepat, dan nyaman, dan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan-jalan dalam kota.
Perkembangan teknologi di bidang transportasi menuntut adanya perkembangan teknologi prasarana jalan. Sistem transportasi yang berkembang semakin cepat menuntut perubahan tata jaringan jalan yang dapat menampung kebutuhan lalu lintas yang berkembang. Perkembangna tata jaringan jalan baru akan membutuhkan ketersediaan lahan yang lebih luas, antara lain untuk pelebaran jalan, sistem persimpangan tidak sebidang, jalur pemisah. Kebutuhan lahan yang sangat luas untuk sistem transportasi (terutama transportasi darat) ini mempunyai pengaruh besar terhadap pola tata gunan lahan terutama daerah perkotaan. Perubahan tata guna lahan akan berpengaruh terhadap kondisi fisik tanah (terutama muka air tanah), serta masalah sosial dan ekonomi, sehingga perlu dilakukan studi yang bersifat komprehensif terlebih dahulu.
2.3 Isu Transportasi
Dalam transportasi terdapat beberapa isu transportasi antara lain kemacetan, kecelakaan, dan friksi lain.
1. Kemacetan
Penumpukan pada lokasi dan waktu yang sama. Ada beberapa hal yang dapat menyebabakan kemacetan yaitu:
2. Kecelakaan
Kecelakaan lalu lintas jalan di wilayah perkotaan dapat ditemukenali terdapat beberpa penyebab diantaranya manusia (pengemudi, pejalan kaki), kendaraan, jalan dan lingkungan. Diantara keempat factor tersebut factor manusiayang sangat penting dalam upaya menurunkan angka kecelakaan, karena kesalahan manusia berperan besar dalam kecelakaan.
3. Friksi Lain

2.4 Sistem transportasi
Transportasi selalu berkaitan dengan tata ruang. Dalam keterkaitannya tersebut transportasi tersusun atas beberapa sistem diantaranya:
1. Sistem penduduk
2. Sistem kegiatan
3. Sistem pergerakan
Dala skala sistem pergerakan ada tiga kategori sistem pergerakan yaitu:
a. Nasional
Nasional mengikuti Sitem Strategi Nasional yang merupakan kebijakan nasional yang dikembangkan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), meliputi Rencana Induk Perhubungan Sebagai Masterplan Perhubungan Nasional
b. Regional
Skala Regional ini berupa Sistem dan Strategi transportasi Regional yang merupakan acuan dari Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan (RUJTJ)
c. Lokal
Skala local ini berupa Sistem dan Strategi Transportasi Perkotaan (Urban Transportation Policy)
Sasaran dari sistem pergerakan adalah cepat, murah, aman dan selamat, nyaman, lancer, handal, tepat guna, berdaya guna, terpadu, menyeluruh, menerus, berkelanjutan dan berkesinambungan.
4. Sistem prasaran dan sarana
Sisitem ini berkaitan dengan pola jaringan, meliputi pola konsentrik, pola radial, pola linear.

2.5 Fungsi Perangkutan
Dalam perangkutan terdapat cirri dasar transportasi antara lain:
1. Multimoda
Melibatkan lebih dari satu moda transportasi
2. Multidisiplin
3. Multisektoral
Dalam ciri multisektoral ini melibatkan banyak lemabaga pihak untuk terlibat didalamnya. seperti DLLAJ, BPN, Dinas Tata Kota, Kepolisian, Operator Angkutan Umum, Dispenda, dan lain-lain
4. Multimasalah
Dalam fungsi perangkutan terdapat konsep pergerakan, menurut Tamin (2000) konsep pergerakan terbagi menjadi dua yaitu pergerakan spasial dan tidak spasial. Pola pergerakan spasial meliputi pergerakan orang dan barang sedangkan pola pergerakan tidak spasial terbagi menjadi sebab terjadi pergerakan, waktu pergerakan, dan jenis moda yang digunakan untuk pergerakan.
Penyebab utama terjadinya pergerakan yaitu aktivitas manusia dari tempat tinggal menuju ke tempat tujuannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan banyak aktivitas seperti melaksanakan kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan, rekreasi dan hiburan, dan kebudayaan. Aktivitas ekonomi manusia dalam hao ini yaitu manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonominya pasti akan bekerja, untuk menuju tempatnya bekerja manusia pasti akan melakukan suatu pergerakan. Manusia merupakan makhluk sosial sehingga manusia pasti mempunyai teman, aktivitas manusia untuk bertemu dengan teman-temannya pastinya akan terjadi pergerakan.

2.6 Manfaat Transportasi
Berdasarkan Jurnal Transportasi Perkotaan dan Lingkungan oleh Haryono Sukarto dalam kegiataan transportasi terdapat beberapa manfaat diantaranya:
1. Manfaat sosial
Dalam kehidupan sosial atau bermasyarakat ada bentuk-bentuk hubungan yang bersifat resmi seperti hubungan antara lembaga pemerintah dengan swasta, maupun yang bersifat tidak resmi, seperti hubungan keluarga, sahabat dan sebagainya. Untuk kepentingan hubungan sosial, transportasi sangat membantu dalam menyediakan berabagai fasilitas dan kemudahan , seperti pelayanan untuk perorangan maupun kelompok, pertukaran dan penyampaian informasi, perjalanan pribadi maupun sosial, mempersingkat waktu tempuh antara rumah dan tempat bekerja, mendukung perluasan kota atau penyebaran penduduk menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil.
2. Manfaat ekonomi
Bumi ini memiliki sumber daya alam yang begitu melimpah. Manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhannya. Sebelum di manfaatkan tentunya sumberdaya ala mini perlu diolah terlebih dahulu. Proses pengolahan ini disebut sebagai proses produksi. Proses ini termasuk dalam kegiatan ekonomi yaitu sumberdaya manusia dan sumberdaya alam dipadukan untuk menghasilkan suatu barang yang dapat menunjang kehidupan manusia.
Transportasi merupakan kegiatan ekonomi, karena transportasi penunjang agar manusia dapat memenuhi kebutuhan melalui cara mengubah letak geografi orang maupun barang. Dengan transportasi, bahan baku dibawa ke tempat produksi, dan dengan transportasi pula hasil produksi dibawa ke pasar. Para konsumen dating ke pasar dari tempat masing-masing juga menggunakan moda transportasi.
3. Manfaat Politik
Indonesia merupakan Negara kepulauan sehingga transportasi memegang peranan yang sangat penting agar pulau yang satu terhubung dengan pulau lainnya. Beberapa manfaat politik dari transportasi adalah transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi, transportasi mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas secara lebih merata poada bagian wilayah Negara, kemanan Negara sangat tergantung pada transportasi yang efisien yang memudahkan mobilisasi kemampuan dan ketahanan sosial serta memungkinkan perpindahan pasukan selama masa perang atau untuk menjaga keamanan dalam negeri, sistem transportasi yang efisien memungkinkan perpindahan penduduk dari daerah bencana. Dalam perkembangannya transportasi juga dipemgaruhi oleh factor politik terutama dalam hal pembebasan lahan.
4. Manfaat Fisik
Transportasi mendudkung perkembangan kota dan wilayah sebagai saran penghunbung. Rencana tata guna lahan kota harus didukung secara langsung oleh rencana pola jaringan jalan yang merupakan rincian tata guna lahan yang direncanakan. Pola jaringan jalan yang baik akan memepengaruhi perkembangan kota yang direncanakan sesuai dengan rencanan tata guna lahan. Hal ini berarti transportasi mendukung penuh perkembangan fisik suatu kota atau wilayah.

2.7 Transportasi dan Lingkungan
Menurut jurnal Transportasi Perkotaan dan Lingkungan, transportasi sebagai salah satu sector kegiatan perkotaan merupakan kegiatan yang potensial mengubah kualitas udara perkotaan. Perkembangan perkotaan berjalan secara dinamik, mengikuti perkembangan sosial ekonomi perkotaan. Semakin bertambahnya perkotaan dalam hal wilayah spasial dan aktivitas ekonomi, maka akan semakin besara pula beban pencemaran udara yang dikeluarkan ke atmosfer perkotaan. Dampak tentu akan semakin terasa di daerah pusat kegiatan kota.
Transportasi yang berwawasan lingkungan perlu diperhatikan dampak terhadap lingkungan yang memungkin timbul, terutama pencemaran udara dan kebisingan. Aspek utama yang menentukan intensitas dampak terhadap lingkungan khususnya pencemaraan udara dan kebisingan dan penggunaan energy di daerah perkotaan (Moestika-hadi 2000), ada tiga yaitu
1. Aspek perencanaan transportasi (barang dan manusia)
2. Aspek rekayasa transportasi, meliputi pula aluran moda transportasi, srana jalan, sistem lalu lintas, dan factor transportasi lainnya.
3. Aspek teknik mesin dan sumber energy (bahan bakar) transportasi
Sistem transportasi di perkotaan adalah factor utama yang menetukan pola ruang (spatial pattern), derajat kesemerawutan, dan tingkat pertumbuhan ekonomi daerah perkotaan. Terdapat tiga jenis utama transportasi yang digunakan orang diperkotaan (Miller 1985):
1. Angkutan pribadi (individual transit), seperti mobil, segala motor, atau pejalan kaki
2. Angkutan massal (mass transit), seperti kereta api, bis, taksi
3. Angkutan sewaan (para transit), seperti mobil sewaan, taksi yang menjalani rute tetap atau yang disewasekali jalan
Setaip jenis angkutan memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Sistem transportasi perkotaan yang berhasil memerlukan gabungan dari angkutan pribadi, missal, dan sewaan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

2.8 Transportasi Berkelanjutan
Transportasi berkelanjutan merupakan transportasi yang dapat digunakan di masa yang akan datang dan lebih baik darai transportasi yang ada saat ini. Dalam transportasi berkelanjutan terdapat beberapa isu penting diantaranya:
1. Aksesibiltas
Aksesibilitas harus diutamakan diberikan kepada kendaraan umum bukan kendaraan pribadi saja, karena dengan hal ini masyarakat dapat lebih memilih menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi
2. Transportasi Orang
Harus ada kebijakan agara masyarakat menggunakan kendaraan umum bukan kendaraan pribadi dan adanya kebijakan yang menyulitakan masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi.
3. Memanfaatkan lahan untuk kepentingan umum
Pemanfaatan lahan harusnya untuk umum bukan untuk pembangunan jalan-jalan untuk kendaraan pribadi. Terutama saat ini lahan diperkotaan semakin sempit sehingga pemanfaatannya harus benar-benar diperhatikan.
4. Menghentikan Subsidi untuk kendaraan pribadi
Subsidi yang diberikan pemerintah terhadap bahan bakar untuk kendaraan pribadi terlalu besar, seharusnya ; tersebut digunakan untuk membangun angkutan umum dan mendudkung biat=ya operasional angkutan umum yang lebih efisien dalam penggunaan ruang.
Transportasi berkelanjutan juga berdampak terhadap ekonomi kareana transportasi selalu berkaitan dengan ekonomi. Ada berbagai dampak ekonomi yang ditimbulkan dari perkembangan transportasi berkelanjutan, antara lain:
1. Membuka peluang bisnis baru
2. Menurunkan biaya transportasi
3. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja karena waktu yang hilang diperjalanan dapat berkurang
4. Menurunkan biaya untuk pembangunan dan perawatan infrastruktur
5. Baiaya untuk pelayanan masyarakat yang lebih rendah

0 komentar:

Posting Komentar