Senin, 22 November 2010

BUSWAY

BAB I
PENDAHULUAN

Transportasi merupakan suatu hal yang tidak asing lagi. Bahkan setiap hari kegitan tersebut dilakukan oleh manusia. Hal ini juga karena transportasi tidak pernah lepas dari aktivitas manusia. Transportasi telah menjadi kebutuhan dasar manusia, misalnya saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya pastilah manusia akan bekerja atau melakukan hal lainnya, untuk menuju tempatnya bekerja atau tempat penjualan barang tentu saja akan melakukan kegiatan transportasi.
Dalam pengaplikasiannya sisitem transportasi selalu berhubungan dengan sistem lain terutama sistem ekonomi. Keterkaitan antara sistem transportasi dengan sistem ekonomi sudah tidak dapat dipisahkan lagi. Sebuah kegiatan transportasi mau tidak mau pasti akan melibatkan kegiatan ekonomi. Dalam sistem transportasi terdapat moda transportasi yang semakin hari semakin berkembang dari awal mulanya manusia hanya berjalan kaki apabila ingin mengunjungi suatu tempat hingga saat ini ada transportasi super cepat yang memiliki kecepatan hingga menyaingi kecepatan rambatan bunyi. Tentunya perkembangan transportasi ini didukung oleh kegiatan ekonomi, untuk mengembangkan moda transportasi agar dapat efektif atau bahkan sustainable terhadap lingkungan maka diperlukan dana yang tidak sedikit. Nantinya apabila moda transportasi baru telah terbentuk maka moda tersebut dapat akan mengeluarkan tarif bagi yang ingin memanfaatkannya. Inilah bukti bawa transportasi sangat erat kaitannya dengan ekonomi.Pentingnya sarana transportasi dalam perkembangan dunia bersifat multidimensi. Sebagai contoh, salah satu fungsi dasar transportasi adalah menghubungkan tempat kediaman dengan tempat bekerja atau para pembuat barang dengan para pelanggannya. Dari sudut pandang yang lebih luas, fasilitas transportasi memberikan aneka pilihan untuk menuju tempat kerja, pasar, dan sarana rekreasi, serta menyediakan akses ke sarana-sarana kesehatan, pendidikan, dan sarana lainnya.
Transportasi juga mempunyai hubungan yang erat juga dengan guna lahan. Untuk perkembangannya transportasi membutuhkan lahan untuk pembanguna rute transportasi seperti jalan, rel, dan sebagainya. Tetapi penggunaan lahan ini sering kali tidak sesuai peruntukannya, banyak lahan yang sebenarnya penggunaannya bukan untuk jalur transportasi tapi akibat perkembangan transportasi lahan tersebut beralih fungsi menjadi jalan. Terutama lahan-lahan yang terdapat diperkotaan sering kali beralih fungsi untuk perkembangan transportasi.
Pada daerah perkotaan, lahan yang ada semakin hari semakin sempit tetapi jumlah penduduknya semakin banyak. Semakin banyak penduduk tentu saja semakin banyak pula kegiatan transportasi yang akan dilakukan, maka dari itu diperlukan sebuah moda transportasi yang efektif, efisien, dan nyaman agar tidak terjadi permasalahan transportasi seperti kecelakaan dan kemacetan. Untuk mewujudkan suatu moda transportasi tersebut tentunya membutuhkan lahan agar moda transportasi ini mempunyai rute tersendiri. Inilah yang menyebabkan banyak lahan di daerah perkotaan yang beralih fungsi menjadi jalan atau rel untuk menunjang perkembangan transportasi.
Pertambahan penduduk di perkotaan yang semakin meningkat salah satunya disebabkan oleh tingkat ekonomi yang tidak merata di tiap daerah. Banyak penduduk desa yang mengganggap bahwa di daerah perkotaaan dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan dan dengan gaji yang tinggi sehingga mereka berbondong-bondong untuk melakukan urbanisasi. Tetapi perpindahan mereka ke kota tanpa disertai dengan keterampilan yang baik, saat telah pindah di kota mereka hanya menjadi pengangguran dan pada akhirnya mereka melakukan tindakan criminal agar dapat tetap memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya seperti mencopet di kendaraan umum. Ini juga yang membuat kendaraan umum menjadi tidak nyaman terutama di Indonesia hampir di semua bis antar kota kelas ekonomi dapat dijumpai pencopet sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi yang mereka rasa aman dan nyaman untuk menuju suatu tempat daripada menggunakan kendaraan umum. Padahal semakin banyak masyarakat yang berfikiran lebih baik menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan umum maka masalah-masalah transportasi akan semakin mudah terjadi.
Teknik transportasi melibatkan aktivitas penting yang dilakukan oleh para spesialis seperti pembuat kebijakan, manajer, perencana, insyinyur, dan evaluator. Jalur penerbangan, konveyor, jalan raya, jalur pipa, jalan kereta api, dan jalur perairan merupakan moda yang relatif umum. Apabila dua moda atau lebih digabung menjadi satu untuk memberikan utilitas dan pelayanan bagi publik, kombinasi ini disebut multimoda.
Keinginan manusia untuk senantiasa bergerak dan kebutuhan mereka akan barang telah menciptakan kebutuhan akan transportasi. Prefensi manusia dalam hal waktu, uang , kenyamanan, dan kemudahan mempengaruhi moda transportasi yang akan digunakan. Institute of Transportation Engineers (1987) mendefinisikan teknik transportasi sebagai “penerapan prinsip-prinsip sains dan tekhnologi dalam perencanaan, desain fungsional, pengoperasian, dan pengelolaan berabgai fasilitas untuk segala bentuk moda transportasi dengan tujuan untuk menjamin pergerakan manusia dan barang yang aman, cepat, nyaman, mudah, ekonomis, dan ramah terhadap lingkungan. Teknis lalu lintas, salah satu cabang dari teknik transportasi, dapat dideskripsikan sebagai “bagian dari teknik transportasi yang berhubungan dengan perencanaan, desain geometris, dan pengoperasian lalu lintas jalan, jalan umum, jalan raya, jaringan-jaringannya, terminal, lahan yang ditempatinya, dan hubungannya dengan moda transportasi lainnya.
Renacana tata ruang juga berhubungan dengan transportasi. dalam merencanakan suatu ruang kota maka harus diperhatikan jalur transportasi di kota tersebut. Misalnya pembangunan sebuah kawasan perdagangan dan permukiman. Dalam kawasan perdagangan pastilah harus terdapat tarnsportasi yang dapat menjangkau tempat tersebut sehingga masyarakat akan lebih mudah untuk membeli barang yang dibutuhkan di tempat tersebut. Sedangkan untuk penataan suatu kota untuk kawasan pemukiman erat hubungannya dengan transportasi karena masyarakat akan memilih lokasi permukiman yang memiliki akses transportasi yang mudah dan nyaman.
Selain itu saat ini sedang marak pembahasan tentang pemanasan global. Salah satu penyebab pemanasan global yaitu dari moda transportasi kendaraan bermotor. Apabila hanya satu kendaraan bermotor saja yang mengeluarkan asap tentunya tidak akan menyebabkan adanya pemanasan global. Tetapi kenyataannya begitu banyak kendaraan bermotor yang mengeluarkan asap setiap harinya. Masyarakat sering kali tidak efisiien dalam menggunakan kendaraan bermotor, contohnya saja sebuah mobil yang umumnya dapat diisi oleh empat penumpang tapi sering kali terlihat dalam satu mobil hanya diisi oleh satu penumpang. Terutama di Indonesia, masyarakat lebih banyak yang memilih menggunakan moda transportasi pribadi daripada harus menggunakan moda transportasi umum.
Masalah transportasi yang ada sebenarnya dapat diatasi. Hanya saja butuh partisipasi dari semua lapisan masyarakat. Pemecahan masalah transportasi di Indonesia sebenarnya dapat dilakukan dengan perbaikan moda-moda transportasi yang ada saat ini. Perawatan moda transportasi sehingga tetap terlihat bersih dan nyaman. Perawatan tempat-tempat pemberhentian moda seperti terminal, halte, stasiun, dan bandara. Sebagian besar tempat pemberhentian moda transportasi di Indonesia kotor dan tidak terawat, semua saling menyalahkan, masyarakat menyahlahkan pemerintah padahal sesungguhnya masyarakat juga yang sering membuang sampah sembarangan.
Selain itu pemerintah juga harus mengeluarkan suatu kebijakn untuk menekan arus urbanisasi, agar tingakat kriminalitas di kota-kota besar dapat teratasi. Pemerintah juga sebaiknya memberikan subsidi kepada angkutan umum dan tidak hanya kepada bahan bakar yang lebih banyak di manfaatkan oleh kendaraan pribadi. Apabila transporatsi umum di Indonesia telah nyaman dan aman tentu saja masyarakat dapat beralih menggunakan alat transportasi umum, karena semakin banyak masyarakat yang menggunakan alat transportasi umum maka kemacetan bias saja dapat teratasi dan pengeluaran emisi gas buangan asap kendaraan bermotor dapat berkurang sehingga bermanfaat bagi lingkungan

BUSWAY

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Transportasi
Menurut Steenbrink transportasi adalah perpindahan orang atau barang menggunakan kendaraan dan atau lainnya, diantara tempat-tempat yang terpisah secara geografis sedangkan menurut Morlok (1978) transportasi yaitu perpindahan atau pengangkutan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain.
Menurut Nasution 2004, transportasi atau perangkutan merupakan perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan, sedangkan proses perangkutan merupakan gerakan dari tempat asal ke tempat tujuan sampai tempat perangkutan berakhir. Pengangkutan juga menyebabkan nilai barang di tempat tujuan asal. Nilai tersebut antara lain, kegunaan tempat dan kegunaan waktu. Transportasi juga dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih bermanfaat atau berguna untuk tujuan-tujuan tertentu (Fidel, 2002).
Pada dasarnya lalu lintas tidak sama dengan perangkutan. Lalu lintas dan perangkutan tidak dapat dipisahkan, sebab dua istilah tersebut saling berhubungan. Lalu lintas merupakan kegiatan lalu lalangnya orang atau barang sedangkan perangkutan adalah usaha memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Menurut Blunden (1971, 1) dalam Warpani (1990, 4) usaha memindahkan orang atau barang selalu menimbulkan lalu lintas. Perbedaan tersebut dapat dipandang dari definisi, elemen, masalah, persoalan, dan upayanya.
Lalu lintas merupakan lalu lalang kendaraan dan orang di jalanan terjadi karena adanya proses perpindahan geografi orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain. Permasalahan lalu lintas timbul akibat kapasitas jaringan jalan yang tidak seimbang dengan volume lalu lintas orang, hewan dan kendaraan. Wujud persoalannya adalah kemacetan, kecelakaan lalu lintas, dan ketegangan psikis pengguna jalan akibat kapasitas kendaraan dan orang berlalu-lalang lebih besar dari kapasitas jalan. (Warpani, 2002:1-2)
Transportasi disebut juga dengan istilah perangkutan. Perangkutan merupakan pemindahan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan. Keseimbangan anatara kapasitas moda angkutan dengan volume barang atau orang yang membutuhkan angkutan memerlukan perhatian.

2.2 Unsur-unsur Dasar Transportasi
Transportasi memiliki unsur-unsur dasar transportasi. Ada lima unsur-unsur dasar transportasi antara lain manusia yaitu seseorang yang membutuhkan transportasi, barang yaitu sesuatu yang diperlukan manusia, kendaraan yaitu sebagai sarana transportasi, jalan sebagai prasarana transportasi, organisasi yaitu sebagai pengelola transportasi. pada dasrnya lima unsure ini saling berkaitan dalam terlaksananya transportasi yaitu terjaminnya penumpang atau barang yang diangkut akan sampai ke tempat tujuan dalam keadaan baik seperti pada saat awal diangkut.
Moda transportasi terbagi atas tiga jenis, antara lain
1. Transporatsi darat
Contoh dari transportasi darat yaitu kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan
2. Transportasi Air
Transportasi air yaitu transportasi yang dilaksanakn diatas permukaan air, baik itu sungai, laut maupun danau. Contohnya antara lain kapal, tongkang, perahu, rakit.
3. Transportasi Udara
Transportasi dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak bias dijangkau oleh moda transportasi darat maupun air, di samping mampu bergerak lebih cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis dan bebas hambatan.
Dari ketiga moda transportasi tersebut masyarakat tentu akan memilih moda transportasi yang paling efissien untuk sampai di tempat tujuan. Biasanya moda transportasi di pilih berdasarakan jenis dan spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan, tujuan perjalalanan, ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan permukiman, dan factor social ekonomi.
Menurut Papacostas (1987), transportasi didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan sistem control yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk mendukung aktivitas manusia.
Jalan merupakan prasarana yang sangat penting untuk mendukung berfungsinya sistem transportasi. Menurut Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bagian pelengkap jalan dan pelengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah, atau air serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Adanya jalan dapat mempermudah sistem pergerakan baik manusia maupun barang.
Pola jaringan jalan dapat mempengaruhi perkembangan tata guna lahan. Jaringan jalan yang direncanakan secara tepat akan merupakan pengatur lalu lintas yang baik. Jadi terdapat kaitan antara perencanaan kota dengan perencanaan transportasi. perencanaan kota memepersiapkan kota untuk menghadapi perkembangan dan mencegah timbulnya berbagai persoalan yang mungkin timbul agar kota menjadi suatu tempat kehidupan yang layak. Sedangkan perencanaan transportasi mempunyai sasaran mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan orang atau barang bergerak dengan aman, murah, cepat, dan nyaman, dan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan-jalan dalam kota.
Perkembangan teknologi di bidang transportasi menuntut adanya perkembangan teknologi prasarana jalan. Sistem transportasi yang berkembang semakin cepat menuntut perubahan tata jaringan jalan yang dapat menampung kebutuhan lalu lintas yang berkembang. Perkembangna tata jaringan jalan baru akan membutuhkan ketersediaan lahan yang lebih luas, antara lain untuk pelebaran jalan, sistem persimpangan tidak sebidang, jalur pemisah. Kebutuhan lahan yang sangat luas untuk sistem transportasi (terutama transportasi darat) ini mempunyai pengaruh besar terhadap pola tata gunan lahan terutama daerah perkotaan. Perubahan tata guna lahan akan berpengaruh terhadap kondisi fisik tanah (terutama muka air tanah), serta masalah sosial dan ekonomi, sehingga perlu dilakukan studi yang bersifat komprehensif terlebih dahulu.
2.3 Isu Transportasi
Dalam transportasi terdapat beberapa isu transportasi antara lain kemacetan, kecelakaan, dan friksi lain.
1. Kemacetan
Penumpukan pada lokasi dan waktu yang sama. Ada beberapa hal yang dapat menyebabakan kemacetan yaitu:
2. Kecelakaan
Kecelakaan lalu lintas jalan di wilayah perkotaan dapat ditemukenali terdapat beberpa penyebab diantaranya manusia (pengemudi, pejalan kaki), kendaraan, jalan dan lingkungan. Diantara keempat factor tersebut factor manusiayang sangat penting dalam upaya menurunkan angka kecelakaan, karena kesalahan manusia berperan besar dalam kecelakaan.
3. Friksi Lain

2.4 Sistem transportasi
Transportasi selalu berkaitan dengan tata ruang. Dalam keterkaitannya tersebut transportasi tersusun atas beberapa sistem diantaranya:
1. Sistem penduduk
2. Sistem kegiatan
3. Sistem pergerakan
Dala skala sistem pergerakan ada tiga kategori sistem pergerakan yaitu:
a. Nasional
Nasional mengikuti Sitem Strategi Nasional yang merupakan kebijakan nasional yang dikembangkan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), meliputi Rencana Induk Perhubungan Sebagai Masterplan Perhubungan Nasional
b. Regional
Skala Regional ini berupa Sistem dan Strategi transportasi Regional yang merupakan acuan dari Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan (RUJTJ)
c. Lokal
Skala local ini berupa Sistem dan Strategi Transportasi Perkotaan (Urban Transportation Policy)
Sasaran dari sistem pergerakan adalah cepat, murah, aman dan selamat, nyaman, lancer, handal, tepat guna, berdaya guna, terpadu, menyeluruh, menerus, berkelanjutan dan berkesinambungan.
4. Sistem prasaran dan sarana
Sisitem ini berkaitan dengan pola jaringan, meliputi pola konsentrik, pola radial, pola linear.

2.5 Fungsi Perangkutan
Dalam perangkutan terdapat cirri dasar transportasi antara lain:
1. Multimoda
Melibatkan lebih dari satu moda transportasi
2. Multidisiplin
3. Multisektoral
Dalam ciri multisektoral ini melibatkan banyak lemabaga pihak untuk terlibat didalamnya. seperti DLLAJ, BPN, Dinas Tata Kota, Kepolisian, Operator Angkutan Umum, Dispenda, dan lain-lain
4. Multimasalah
Dalam fungsi perangkutan terdapat konsep pergerakan, menurut Tamin (2000) konsep pergerakan terbagi menjadi dua yaitu pergerakan spasial dan tidak spasial. Pola pergerakan spasial meliputi pergerakan orang dan barang sedangkan pola pergerakan tidak spasial terbagi menjadi sebab terjadi pergerakan, waktu pergerakan, dan jenis moda yang digunakan untuk pergerakan.
Penyebab utama terjadinya pergerakan yaitu aktivitas manusia dari tempat tinggal menuju ke tempat tujuannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan banyak aktivitas seperti melaksanakan kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan, rekreasi dan hiburan, dan kebudayaan. Aktivitas ekonomi manusia dalam hao ini yaitu manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonominya pasti akan bekerja, untuk menuju tempatnya bekerja manusia pasti akan melakukan suatu pergerakan. Manusia merupakan makhluk sosial sehingga manusia pasti mempunyai teman, aktivitas manusia untuk bertemu dengan teman-temannya pastinya akan terjadi pergerakan.

2.6 Manfaat Transportasi
Berdasarkan Jurnal Transportasi Perkotaan dan Lingkungan oleh Haryono Sukarto dalam kegiataan transportasi terdapat beberapa manfaat diantaranya:
1. Manfaat sosial
Dalam kehidupan sosial atau bermasyarakat ada bentuk-bentuk hubungan yang bersifat resmi seperti hubungan antara lembaga pemerintah dengan swasta, maupun yang bersifat tidak resmi, seperti hubungan keluarga, sahabat dan sebagainya. Untuk kepentingan hubungan sosial, transportasi sangat membantu dalam menyediakan berabagai fasilitas dan kemudahan , seperti pelayanan untuk perorangan maupun kelompok, pertukaran dan penyampaian informasi, perjalanan pribadi maupun sosial, mempersingkat waktu tempuh antara rumah dan tempat bekerja, mendukung perluasan kota atau penyebaran penduduk menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil.
2. Manfaat ekonomi
Bumi ini memiliki sumber daya alam yang begitu melimpah. Manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhannya. Sebelum di manfaatkan tentunya sumberdaya ala mini perlu diolah terlebih dahulu. Proses pengolahan ini disebut sebagai proses produksi. Proses ini termasuk dalam kegiatan ekonomi yaitu sumberdaya manusia dan sumberdaya alam dipadukan untuk menghasilkan suatu barang yang dapat menunjang kehidupan manusia.
Transportasi merupakan kegiatan ekonomi, karena transportasi penunjang agar manusia dapat memenuhi kebutuhan melalui cara mengubah letak geografi orang maupun barang. Dengan transportasi, bahan baku dibawa ke tempat produksi, dan dengan transportasi pula hasil produksi dibawa ke pasar. Para konsumen dating ke pasar dari tempat masing-masing juga menggunakan moda transportasi.
3. Manfaat Politik
Indonesia merupakan Negara kepulauan sehingga transportasi memegang peranan yang sangat penting agar pulau yang satu terhubung dengan pulau lainnya. Beberapa manfaat politik dari transportasi adalah transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi, transportasi mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas secara lebih merata poada bagian wilayah Negara, kemanan Negara sangat tergantung pada transportasi yang efisien yang memudahkan mobilisasi kemampuan dan ketahanan sosial serta memungkinkan perpindahan pasukan selama masa perang atau untuk menjaga keamanan dalam negeri, sistem transportasi yang efisien memungkinkan perpindahan penduduk dari daerah bencana. Dalam perkembangannya transportasi juga dipemgaruhi oleh factor politik terutama dalam hal pembebasan lahan.
4. Manfaat Fisik
Transportasi mendudkung perkembangan kota dan wilayah sebagai saran penghunbung. Rencana tata guna lahan kota harus didukung secara langsung oleh rencana pola jaringan jalan yang merupakan rincian tata guna lahan yang direncanakan. Pola jaringan jalan yang baik akan memepengaruhi perkembangan kota yang direncanakan sesuai dengan rencanan tata guna lahan. Hal ini berarti transportasi mendukung penuh perkembangan fisik suatu kota atau wilayah.

2.7 Transportasi dan Lingkungan
Menurut jurnal Transportasi Perkotaan dan Lingkungan, transportasi sebagai salah satu sector kegiatan perkotaan merupakan kegiatan yang potensial mengubah kualitas udara perkotaan. Perkembangan perkotaan berjalan secara dinamik, mengikuti perkembangan sosial ekonomi perkotaan. Semakin bertambahnya perkotaan dalam hal wilayah spasial dan aktivitas ekonomi, maka akan semakin besara pula beban pencemaran udara yang dikeluarkan ke atmosfer perkotaan. Dampak tentu akan semakin terasa di daerah pusat kegiatan kota.
Transportasi yang berwawasan lingkungan perlu diperhatikan dampak terhadap lingkungan yang memungkin timbul, terutama pencemaran udara dan kebisingan. Aspek utama yang menentukan intensitas dampak terhadap lingkungan khususnya pencemaraan udara dan kebisingan dan penggunaan energy di daerah perkotaan (Moestika-hadi 2000), ada tiga yaitu
1. Aspek perencanaan transportasi (barang dan manusia)
2. Aspek rekayasa transportasi, meliputi pula aluran moda transportasi, srana jalan, sistem lalu lintas, dan factor transportasi lainnya.
3. Aspek teknik mesin dan sumber energy (bahan bakar) transportasi
Sistem transportasi di perkotaan adalah factor utama yang menetukan pola ruang (spatial pattern), derajat kesemerawutan, dan tingkat pertumbuhan ekonomi daerah perkotaan. Terdapat tiga jenis utama transportasi yang digunakan orang diperkotaan (Miller 1985):
1. Angkutan pribadi (individual transit), seperti mobil, segala motor, atau pejalan kaki
2. Angkutan massal (mass transit), seperti kereta api, bis, taksi
3. Angkutan sewaan (para transit), seperti mobil sewaan, taksi yang menjalani rute tetap atau yang disewasekali jalan
Setaip jenis angkutan memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Sistem transportasi perkotaan yang berhasil memerlukan gabungan dari angkutan pribadi, missal, dan sewaan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

2.8 Transportasi Berkelanjutan
Transportasi berkelanjutan merupakan transportasi yang dapat digunakan di masa yang akan datang dan lebih baik darai transportasi yang ada saat ini. Dalam transportasi berkelanjutan terdapat beberapa isu penting diantaranya:
1. Aksesibiltas
Aksesibilitas harus diutamakan diberikan kepada kendaraan umum bukan kendaraan pribadi saja, karena dengan hal ini masyarakat dapat lebih memilih menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi
2. Transportasi Orang
Harus ada kebijakan agara masyarakat menggunakan kendaraan umum bukan kendaraan pribadi dan adanya kebijakan yang menyulitakan masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi.
3. Memanfaatkan lahan untuk kepentingan umum
Pemanfaatan lahan harusnya untuk umum bukan untuk pembangunan jalan-jalan untuk kendaraan pribadi. Terutama saat ini lahan diperkotaan semakin sempit sehingga pemanfaatannya harus benar-benar diperhatikan.
4. Menghentikan Subsidi untuk kendaraan pribadi
Subsidi yang diberikan pemerintah terhadap bahan bakar untuk kendaraan pribadi terlalu besar, seharusnya ; tersebut digunakan untuk membangun angkutan umum dan mendudkung biat=ya operasional angkutan umum yang lebih efisien dalam penggunaan ruang.
Transportasi berkelanjutan juga berdampak terhadap ekonomi kareana transportasi selalu berkaitan dengan ekonomi. Ada berbagai dampak ekonomi yang ditimbulkan dari perkembangan transportasi berkelanjutan, antara lain:
1. Membuka peluang bisnis baru
2. Menurunkan biaya transportasi
3. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja karena waktu yang hilang diperjalanan dapat berkurang
4. Menurunkan biaya untuk pembangunan dan perawatan infrastruktur
5. Baiaya untuk pelayanan masyarakat yang lebih rendah

BUSWAY

BAB III

TELAAH

1.1 Studi Kasus

SENJA YANG INDAH DI BOGOTA

Majalah Tempo Edisi. 45/XXXII/05 - 11 Januari 2004

Penerapan busway di Bogota cukup berhasil karena dipadu dengan penataan kota yang matang. Inilah hasil lawatan TEMPO ke sana.

CUACA di Kota Bogota selalu sulit ditebak. Hujan bisa turun kapan saja karena setiap hari awan lalu-lalang di langit. Bertengger di ketinggian 2.764 meter di atas permukaan laut, ibu kota Negara Kolombia ini terbilang murah hujan. Musim panas dan musim dingin hanya bisa dibedakan dari suhu udaranya. Pada musim panas, udaranya sedikit lebih hangat, tapi hujan tetap saja bisa tercurah setiap saat.

Seperti sore itu. Gerimis tiba-tiba turun lagi setelah matahari sempat menyebarkan sinarnya beberapa lama. Genangan air hujan di Avenida Caracas (jalan utama Bogota) yang belum mengering diguyur lagi air. Dengan mengenakan jas hujan dan payung, orang yang berlalu-lalang buru-buru memenuhi trotoar di sepanjang jalan teramai dan tersibuk itu. Jalan ini membelah Bogota dari pusat perkantoran Gonzalo Jimenez de Quesada dan kota tua El Centro-La Candelaria di sebelah selatan hingga permukiman elite La Calleza di utara.

Keheranan segera menyergap TEMPO yang mengunjungi kota tersebut belum lama ini. Genangan air hujan dan kerumunan orang di trotoar itu sama sekali tidak membuat lalu lintas macet seperti yang biasa terjadi di Jakarta. Kesibukan hanya terlihat di sisi tengah ruas jalan. Di sana hilir-mudik bus-bus berwarna merah yang amat nyaman ditumpangi. Orang Bogota menyebutnya transmilenio. Bus-bus inilah yang menjadi tulang punggung transportasi massal di kota itu.

Warga Bogota telah melupakan kemacetan lalu lintas yang pernah membekap kota berpenduduk 7 juta jiwa ini. Dulu Jalan Avenida Caracas termasuk yang paling parah menderita kemacetan. Sekarang? Lalu lintas di sana sungguh lancar karena tidak terlalu banyak kendaraan pribadi yang berlalu-lalang. Warga kini lebih suka naik bus. Lihatlah ketika lampu merah di persimpangan Avenida Caracas-Calle 76 menyala. Orang yang berkerumunan segera berpindah ke halte bus di tengah ruas jalan. Di dalam halte yang lapang membujur sepanjang 50 meter itu, mereka cukup membayar 1.000 peso (sekitar Rp 2.900 ) untuk karcis segala jurusan. Setelah mendapat karcis token itu (karcis plastik bermagnet), mereka menunggu tak sampai lima menit. Empat pintu kaca halte dan bus lalu terbuka otomatis.

Tertib mereka masuk ke dalam bus. Pada suatu saat, TEMPO melihat para penumpang memberikan kesempatan kepada pengguna kursi roda masuk dengan mandiri. Maklum, pintu hanya terbuka satu menit pas. Di dalam bus sudah tersedia dua tempat khusus kursi roda. Ada juga kursi khusus wanita hamil dan orang tua. Dalam transmilenio yang terdiri atas dua gerbong bus, tersedia lebih banyak tempat untuk berdiri ketimbang tempat duduk. Setelah pintu tertutup lagi, meluncurlah bus itu dengan lancar.

Mereka yang kebanyakan berdasi kini lebih suka meninggalkan mobil pribadinya di garasi rumah. "Dengan bus ini, saya hanya membutuhkan waktu tak sampai 20 menit sampai di rumah setiap hari," ujar Pedro Antonana Abalos, seorang eksekutif bank di kawasan Gonzale Jimenez, dengan bahasa Inggris yang fasih. Di Bogota, yang penduduknya berbahasa ibu Spanyol, amat jarang ditemukan orang yang bisa berbahasa Inggris, kecuali di kalangan elite.

Simpel, murah, dan yang pasti cepat, itulah alasan orang memilih transmilenio. Sistem transportasi ini bisa mengurangi kemacetan lalu lintas hingga 40 persen pada jam sibuk. Saat ini, dengan 470 bus, bisa dilayani sekitar 700 ribu penumpang setiap harinya. Pelayanan ini semakin baik karena pemerintah Kota Bogota berhasil menyelesaikan beberapa koridor busway ke arah Avenida Americana. Rencananya, hingga tahun 2015, jalur ini akan terus diperpanjang sehingga dapat menggapai 85 persen warga Bogota.

Kisah sukses penerapan transmilenio segera saja menyebar ke seantero dunia. Beberapa negara berupaya mengadopsinya, termasuk Jakarta. Tapi, harap diingat, transmilenio di Bogota bukanlah kisah Bandung Bondowoso yang berhasil membangun 1.000 candi dalam semalam. Bogota mempersiapkan sistem angkutan massal itu sejak sembilan tahun lalu. Juga penting dicatat, keberhasilan sistem busway di sana hanyalah bagian dari berhasilnya pembenahan tata kota secara menyeluruh.

Dua Wali Kota Bogota yang amat gigih merencanakan dan kemudian melaksanakan transmilenio adalah Antanas Mockus Civicas dan Enrique Penalosa. Mereka secara bergiliran memerintah Bogota sejak 1995 dan dengan konsisten membenahi tata kota Bogota. Keduanya, yang berlatar belakang akademis dan hampir tak punya pengalaman politik, bersikeras menjadikan Bogota sebagai kota yang humanistis. "Kota layaknya jalinan sosial yang padat, tempat semua fasilitas seperti ruang publik, seni budaya, dan pendidikan harus dibangun untuk seluruh warga," ujar Antanas Mockus Civicas. Dia dikenal sebagai profesor matematika dan filsafat sebelum tampil sebagai wali kota.

Selama masa pemerintahannya (1995-1997), Civicas memfokuskan diri buat mendidik warga Bogota agar merasa memiliki kotanya dan bersama-sama mengelola kotanya. Dia mulai membenahi fasilitas publik. Di antaranya mengubah kawasan kumuh di sudut kota menjadi taman kota. Jalan-jalan raya dan pedestrian diperlebar. Lalu sang Wali Kota mulai memikirkan sistem transportasi massal yang cocok untuk Bogota. Menurut catatan Kedutaan Besar RI di Bogota, saat itu ia merancang sistem subway (kereta bawah tanah). Tapi, karena biayanya sangat mahal, ia akhirnya memutuskan memperlebar jalan-jalan utama dan memperbaiki trotoar sebagai langkah awal penerapan busway.

Pada 1997, Wali Kota Penalosa, seorang akademisi ekonomi, meneruskan semua kebijakan dan konsep tata kota yang dirintis Mockus Civicas. Penalosa melakukan pembenahan besar-besaran. Dia memperbanyak taman hingga mencapai 1.200-an buah. Beberapa jalan raya bahkan diubahnya menjadi plaza untuk pejalan kaki. Kini beberapa tempat yang dibangunnya, antara lain kawasan bernama Zona Rosa, menjadi tempat nongkrong yang paling mentereng di Bogota. "Sementara orang kaya dapat bersantai di country club, kalangan bawah bisa menikmati hari liburnya di taman-taman kota," kata Penalosa dalam sebuah seminar tata kota negara dunia ketiga di Bogota yang dihadiri lebih dari 30 negara pada tahun lalu.

Saat Penalosa memerintah Bogota, konsep busway benar-benar digodok matang. Dia sungguh risau terhadap kemacetan lalu lintas yang terjadi di berbagai ruas jalan dan menyebabkan polusi udara yang luar biasa. Di Jalan Avenida Caracas, misalnya, dibutuhkan waktu sampai satu jam untuk bergerak dan melewati beberapa blok. Ini amat menyiksa warga. "Tidak adil rasanya jika kendaraan menjajah hampir semua ruang jalan. Waktu warga yang dihabiskan di jalanan juga mengurangi produktivitas mereka," ujarnya suatu saat di depan pejabat Bank Dunia.

Sang Wali Kota lalu melirik sistem busway yang telah diterapkan di beberapa negara Amerika Latin lainnya. Dia menilai sistem ini lebih murah dibandingkan dengan jenis transportasi massal lainnya. Hanya, Penalosa tak menjiplak begitu saja. Ia juga mengantisipasi jika suatu saat sistem busway mesti dikombinasikan dengan sistem subway. Ide dasarnya adalah bagaimana memindahkan orang yang duduk di dalam kendaraan pribadi dalam kemacetan ke sistem transportasi massal.

Bukan cuma demi mengurangi kemacetan, konsep busway yang belakangan diberi nama transmilenio itu dirancang buat memudahkan setiap warga bepergian. Itu sebabnya bus transmilenio dilengkapi dengan fasilitas yang memudahkan anak-anak, orang cacat, wanita hamil, dan orang lanjut usia masuk ke dalamnya.

Agar diterima warganya, terutama yang sebelumnya biasa naik mobil pribadi, Penalosa melakukan kampanye besar-besaran. Dia bahkan menyisihkan 30 persen anggaran belanja kotanya hanya untuk mendidik masyarakat agar memahami busway. Ahli ekonomi ini juga gencar mendatangkan sukarelawan ke sekolah-sekolah dengan harapan anak-anak bercerita kepada orang tua di rumah. Di perempatan jalan, dia menaruh artis-artis pantomim untuk berkampanye kepada para pengemudi. Dia juga mulai menyebarkan poster busway.

Untuk mengurangi mobil pribadi yang berlalu-lalang, Penalosa memberlakukan kebijakan pico y placa (pembatasan kendaraan pada jam sibuk). Selama dua hari dalam seminggu, pemilik kendaraan pribadi tidak bisa ke luar rumah pada jam-jam sibuk. Misalnya, kendaraan berpelat nomor buntut 1 hingga 4 tidak boleh keluar dari garasi pada hari Senin dan Kamis. Cara ini ternyata cukup efektif, bisa mengurangi kepadatan lalu lintas pada jam sibuk.

Kebijakan itu semula tidak diterima begitu saja oleh sebagian besar warga. Penalosa kerap dihujani kritik karena menghapus jalan sebagai pedestrian dan mengurangi hak pengguna mobil pribadi. Tapi lama-lama warga mulai memahami tujuan dari semua kebijakannya.

Ketika warga mulai siap menerima angkutan massal, sang Wali Kota menyiapkan infrastruktur busway dengan dana US$ 350 juta. Pada tahap awal, dia hanya membangun 48 kilometer jalur transmilenio, melintang sepanjang jalan utama Avenida Caracas, Autopista Medellin, dan Carrera 30. Jembatan penyeberangan pun didirikan dan dapat dinaiki dengan mudah bahkan oleh orang cacat karena sangat landai.

Pada setiap simpul jalur busway, terdapat terminal feeder yang terpadu dan luas. Terminal pemasok ini memudahkan orang berpindah dari bus biasa ke bus angkutan massal. Lalu sebanyak 60 halte dengan bahan baja dan kaca didirikan di sepanjang jalur busway.

Kesulitan sempat muncul karena di Jalan Avenida Caracas terdapat situs sejarah kota tua Bogota El-Centro dan bangunan-bangunan tua. Jika didirikan jembatan penyeberangan dan halte di kawasan ini, situs bersejarah tersebut akan rusak. Akhirnya Penalosa memutuskan untuk tidak merusak nilai seni dan keindahan situs ini. Dia cuma membangun halte di setiap persimpangan jalan terdekat, sehingga orang dapat dengan mudah mencapai kawasan tersebut hanya dengan menyeberang di zebra cross.

Setelah segala persiapan dilakukan, akhirnya pada tahun 2000 bus-bus transmilenio mulai dioperasikan di jalur busway. Praktis di sepanjang jalur itu tidak ada bus jenis lain yang berkeliaran. Bus-bus lain yang sebelumnya beroperasi di sana dialihkan fungsinya menjadi bus feeder, yang memasok penumpang ke bus transmilenio. Segalanya berjalan lancar karena masyarakat memahami kebijakan tersebut jauh-jauh hari.

Kendati dinilai cukup berhasil mengurangi kemacetan lalu litas, Penalosa tidak terpilih lagi menjadi wali kota pada tahun 2000 lalu. Yang tampil kembali justru Mockus Civicas, peletak dasar konsep transportasi massal di Bogota. Dilihat dari dukungan politik, ahli matematika ini memang lebih kuat.

Mendapat kesempatan kedua memerintah, Civicas segera menyempurnakan sistem transportasi di Bogota. Pada 2002, ia memberlakukan car free day. Sebagian besar jalan raya setiap hari Minggu haram bagi pengendara mobil, tapi dibuka lebar-lebar bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Bogota memang dikenal sebagai kota yang memiliki jalur sepeda terpanjang di dunia, lebih dari 200 kilometer. Kebijakan hari bebas mobil membuat semakin banyak orang bersepeda yang tumpah di jalanan. Apalagi pada dasarnya warga Bogota memang senang berjalan kaki dan bersepeda.

Penataan kota yang dilakukan Penalosa dan Mockus Civicas kini telah dirasakan hasilnya. Bogota, yang sempat dijuluki sebagai kandang kriminalitas, polusi udara, dan kemacetan lalu lintas, kini menjadi kota yang sangat humanistis. Dalam kurun 1995 hingga 2002, angka kriminalitas di kota ini menurun drastis, dari 84 kasus per 1.000 orang menjadi 30 kasus per 1.000 orang. Angka kecelakaan lalu lintas pun mengecil. Pada 1995 tercatat 1.387 kasus, tapi pada 2002 telah menciut menjadi 697 kasus saja.

Saat TEMPO menjelajahi kota ini, di mana-mana terbentang fasilitas yang menghadirkan kenyamanan bagi warganya. Jalur hijau yang rimbun, pedestrian yang lapang, dan taman kota yang indah bisa ditemukan di setiap jengkal kota. Semua itu berpadu dengan apartemen dan rumah susun (dihuni kalangan kelas bawah dan kelas atas) yang berderet rapi. Di setiap simpul deretan rumah susun selalu tersedia taman yang asri.

Kondisi politik yang kurang aman di Negara Kolombia juga tak membuat warga kehilangan rasa aman. Soalnya, di setiap sudut kota selalu ada aparat yang berjaga-jaga. Di setiap pintu masuk halte busway juga selalu berdiri dua penjaga bersenapan. Mereka siap mengantisipasi serangan dan sabotase para gerilyawan, yang kerap terjadi di kota itu.

Keberhasilan Bogota dalam menata kotanya memang cukup mengagumkan. Apalagi Kolombia masih masuk kategori negara berkembang. Penduduknya berpendapatan US$ 2.900 per kapita. Tingkat penganggurannya pun cukup tinggi, sekitar 16 persen di Kota Bogota. Sebanyak 1,6 juta jiwa warganya masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Adanya transportasi massal yang efektif membuat warga tak gampang mengalami stres saat cuaca berubah atau hujan turun. Dengan langkah riang mereka bisa menuju halte bus transmilenio yang berada di setiap simpul jalan. Seperti yang terjadi di suatu sore. Seorang lekaki bernama Ricardo Alberto Cruz Moreno tampak berdiri santai di sebuah bus transmilenio. Hanya dalam beberapa menit naik bus, direktur pemasaran sebuah stasiun televisi di Bogota ini akan sampai di dekat rumahnya. "Awalnya saya sendiri meragukan sistem transportasi ini, tapi kini saya bangga dan mulai menggunakannya," ujarnya kepada TEMPO.

Dari dalam bus transmilenio, sore itu Jalan Avenida Caracas tampak semakin basah diguyur gerimis. Walau beberapa ruas jalan digenangi air, semua kendaraan mengalir lancar. Tiada polisi yang mesti berbasah kuyup mengatur lalu lintas. Udara cukup bersih karena kendaraan bermotor tidak menjajah jalanan. Ketika hari mulai meremang, lampu di halte-halte, gedung-gedung, dan juga taman mulai menyala. Dihiasi gerimis yang enggan reda, senja itu sungguh indah di Bogota.

http://bataviabusway.blogspot.com/2004/01/senja-yang-indah-di-bogota.html

3.2 Ulasan

Transportasi darat hingga saat ini dianggap paling murah dan efektif oleh sebagian orang di dunia. Ada beberapa jenis moda transportasi darat di dunia mulai dari transportasi dengan jenis yang ditarik oleh hewan sampai transportasi yang menggunakan bantuan mesin bahkan saat ini telah ada moda transportasi yang kecepatannya melebihi kecepatan rambatan bunyi di udara misalnya pesawat Concorde.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi maka transportasi pun juga mengalami perkembangan. Apalagi saat ini penduduk di berbagai Negara di belahan dunia semakin bertambah sehingga muncul inovasi berupa moda transportasi massal yang dapat mengurangi kemacetan. Salah satu innovasi tersebut yaitu busway untuk sebutan di negara Indonesia. Busway ini pertama kali muncul di kota Curitiba Negara Brasilia. Kota yang terletak di senbelah tenggara Brasil ini awalnya adalah kota terkumuh dan termacet di dunia. Akibat dari kemampuannya untuk membenahi kotanya, Curitiba berubah menjadi kota yang paling di Negara Brasil. Hampir di semua ruas jalan yang ada di Curitiba pada bagian tengahnya digunakan sebagai jalur busway dengan terminal di hamper semua mata angin. Busway juga ada di Bogota yang lebih dikenal dengan transmilenio. Awal dari pembangunan busway hampir di semua Negara terdapat pro dan kontra. Karena rute dari busway memotong sebagian dari jalan raya sehingga banyak warga yang meresahkan pembangunan busway akan menambah kemacetan di jalan bukan malah mengatasi masalah kemacetan.

Busway merupakan moda transportasi darat yang memiliki rute sendiri dalam artian busway mempunyai rute yang tidak dilewati oleh moda transportasi lain sehingga busway secara tekhnis bebas dari hambatan. Rute untuk busway ini berpengaruh besar terhadap pola pengguanaan lahan. Untuk menunjang berkembangnya busway banyak lahan yang beralih fungsi dari fungsi sebenarnya, misalnya dulu lahan tersebut berfungsi sebagai lahan terbuka hijau lalu setelah ada proyek busway, lahan tersebut beralih fungsi menjadi jalur busway

Tujuan dari di kembangkannya busway atau yang lebih dikenal dengan transmilenio di Bogota yaitu untuk mengatasi masalah transportasi berupa kemacetan di Bogota. Kemacetan terjadi akibat menumpuknya kendaraan pada lokasi dan waktu yang sama. Sebelum ada transmilanio masyarakat Bogota lebih senang menjangkau suatu tempat dengan menggunakan kendaraan pribadi masing-masing sehingga terjadilah kemacetan terutama pada jam-jam sibuk. Saat ini transmilanio telah beroperasi penuh di kota Bogota. Ternyata masalh transportasi berupa kemacetan itu dapat teratasi. Ini akibat adanya kesadaran masyarakat yang mau menaati aturan t yang telah diterapkan oleh wali kota Bogota yaitu memberlakukan car free day (hari bebas mobil).

Transmilenio terwujud akibat semakin banyaknya penduduk kota Bogota sehingga kegiatan yang dilakukan juga semakin beragam. Dengan adanya transmilanio diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi. Awal mulanya rute transmilanio hanya sepanjang 48 km2 yaitu disepanjang jalan-jalan utama. Pembangunan jaringan transportasi transmilenio sangat memikirkan kebutuhan masyarakat kota Bogota contonya yaitu pembangunan halte hanya disepanjang persimpangan jalan sehingga memudahkan para penyandang cacat untuk menggunakan moda transportasi ini. Tujuan utama pembangunan transmilanio yaitu untuk mewujudkan transportasi yang aman dan nyaman serta untuk mengatasi masalah kemacetan. Karena dengan adanya transportsi massal atau umum yang benar-benar nyaman dan aman maka msyarakat akan beralih menggunakan moda transportasi massal unuk menjangkau daerah yang mereka tuju.

Pembangunan transmilanio ini melibatkan berbagai pihak sehingga disebut dengan multi sektoral. Konsep pergerakannya termasuk ke dalam pola pergerakan tidak spasial karena transmilanio termasuk suatu moda transportasi yang dapat dimanfaatkan unutk pergerakan baik itu pergerakan orang maupun barang. Dalam aktivitasnya manusia pasti akan melakukan pergerakan terutama manusia adalah makhluk sosial sehingga mereka tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus bekerja bersama-sama dengan manusia yang lain.. Untuk bersosialisasi dengan manusia lainnya tentunya membutuhkan moda transportasi agar dapat memudahkan kegiatan tersebut. Adanya transmilano tentu saja dapat memudahkan manusia untuk bersosialisasi, di dalam kendaraan tersebut manusia dapat bertemu dengan manusia lainnya karena transmilano merupakan kendaraan massal yang dapat di manfaatkan oleh seluruh warga masyarakat Bogota.

Pembangunan inovasi transportasi seperti transmilanio begitu bermanfaat. Transmilanio merupakan moda transportasi yang nyaman cepat dan aman. Masyarakat yang menggunakan transmilanio akan merasa lebih menguntungkan menggunakan kendaraan umum karena selain di rasa lebih cepat akibat transmilanio memilki rute tersendiri sehingga bebas hambatan. Masyarakat juga dapat menemukan teman baru di dalam kendaraan tersebut karena apabila dibandingkan manusia yang menjangkau suatu tempat menggunakan kendaraan pribadi tentu saja tidak akan berinteraksi dengan manusia lainnya sampai berada di tempat tujuan sedangkan apabila mereka menggunakan moda transportasi massal untuk menjangkau suatu tempat tentu saja kemungkinan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya sangat besar.

Transmilenio termasuk jaringan transportasi berkelanjutan.hal ini dikarenakan transmilenio dapat memebuat warga Bogota beralih menggunakan moda transportasi massal dari awalnya mereka menyukai menggunakan kendaraan pribadi. Masyarakat rela meninggalkan kendaraan pribadi mereka di garasi rumah masing-masing dan saat ini lebih memilih menggunakan transmilanio untuk menjangkau tempat yang ingin dikunujungi.

Hamper tidak terdapat dampak negative dari pembangunan transmilanio, hanya saja saat awal pembangunaanya masyrakat sempat pro dan kontra karena pemerintah mengalihfungsikan jalan menjadi taman dan bahkan membangunan plaza bagi para pejalan kaki. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan kebijakan untuk membatasi penggunaan kendaraan bermotor. Partisipasi masyarakat memank sangat diperlukan agar sebuah pembangunan dapat berhasil tetapi peran pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan dan pengawasan para aparat terhadap kebijakan tersebutlah yangh jauh lebih penting. Apabila pelaksanaan kebijakan pemerintah disertai dengan pengawasan dari aparat yang ketat maka masyarakat akan takut untuk melanggar kebijakan tersebut dan pada akhirnya lama-kelamaan masyarakat sadar bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah juga demi kenyamanan masyarakat dalam hal ini kenyamanan masyarakat dalam hal bertransportasi.

Beralihnya masyrakat dari pengguanaan kendaraan pribadi menjadi ke kendaraan umum transmilanio tentu sangat baik dampaknya bagi lingkungan. Emisi buangan gas yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor berkurang drastis. Awal mulanya Bogota termasuk kota kandang kriminalitas, polusi udara tinggi, kemacetan lalu lintas tinggi. Kendaraan pribadi yang digunakan oleh masyarakat tidak begitu banyak sehingga gas buang dari asap kendaraan tersebut juga tidak begitu banyak. Kemacetan juga berkurang akibat saat ini di Bogota tidak terjadi penumpukan kendaraan lagi di jalan saat jam sibuk, yang ada manusia bertumpuk di halte untuk menunggu kedatangan transmilanio. Angka kriminalitas dan kecelakaan juga berkurang drastis akibat kendaraan di jalan tidak terlalu banyak sehingga kemungkinan untuk terjadi kecelakaan juga semakin kecil. Kriminalitas berkurang yaitu karena msyarakat telah sadar bahwa menaati kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah pada akhirnya bermanfaat bagi masing-masing individu masyarakat.

Keberhasilan menurunkan jumlah kendaraan pribadi di sepanjang jalan sebagai pusat masalah dari semua masalah transportasi ditambah lagi dengan kebijakan lagi dari wali kota baru di kota Bogota untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor di beberapa ruas jalan di Bogota pada hari minggu. Keijakan tersebut semakin membuat warga masyarakat senang bersepedah dan berjalan kaki. Udara di Bogota juga kini lebih segar, padahal dulu udara di Bogota seperti di Jakarta yang sangat panas akibat banyaknya polusi udara.

Kini pandangan dunia terhadap ibukota kolombia ini berubah hamper sertus delapan puluh derajat. Kota yang dulunya hanya dipandang sebelah mata karena tingakat kriminalitas yang tinggi, kemacetan lalu lintas juga tinggi, dan begitu pula dengan tingkat polusi udaranya berubah menjadi kota yang mempunyai banyak taman kota, telah memiliki khusus bagi para pejalan kaki dan bahkan saat ini Bogota memilki jalur bersepeda sepanjang 200 km yaitu jalur bersepeda terpanjang di Dunia. Masyarakat Bogota kini telah melupakan keadaan kota mereka sebelum hadirnya transmilanio, pro kontra yang terjadi saat awal pembangunan transmilanio mereka anggap tidak pernah terjadi. Padahal Negara kolombia ini termasuk ke dalam Negara yang masih berkembang tetapi akibat kegigihan pemerintah di Negara tersebut dan masyarakat yang menyadari kesalahan mereka membuat ibukota Negara ini berubah menjadi sangat baik. Tingkat ekonomi Negara ini juga meningkata akibat keberhasilan transmilanio. Penghaislan waraga masyarakat Bogota meningkat akibat tiadak ada lagi waktu yang terbuang akibat menunggu kemacetan di jalanan tanpa melakukan aktivitas yang bermakna. Kini mereka dapat tiba di tempat tujuan dengan tepat waktu dan langsung melakukan pekerjaan yang bermakna dan menghasilkan.

1.3 Studi Kasus

Bagai Godot, Menanti Pelayanan Busway Transjakarta yang Aman dan Nyaman

Tidak terasa angkutan massal Busway Transjakarta menjelang genap enam tahun pada Januari 2010. Namun pelayanan yang dijanjikan aman dan nyaman semakin jauh dari harapan. Laksana menunggu Godot yang tiada kunjung datang. Soal keamanan di jalur busway, kecelakaan yang terjadi terus meningkat.

Sepanjang tahun 2009 hingga November, setidaknya 181 kasus kecelakaan terjadi di jalur busway. Dari jumlah itu berdasarkan data Badan Layanan Umum (BLU) tercatat ada 12 orang meninggal dunia, 41 orang luka-luka, dan 167 kasus lainnya mengalami kerugian materi.

Begitu halnya dengan keamanan di dalam bus, pencopet sudah berani beroperasi. Bahkan terakhir korbannya penumpang berwarganegara Inggris, Hegarti Hillary Michael (42) warga negara Inggris kecopetan di busway koridor 1 Blok M-Kota berupa kamera saku merk Olympus. Si copet bernama Feriansyah (29) ditangkap petugas di halte Harmoni. (Warta Kota 30-11-2009).

Karena itu alih-alih soal kenyamanan, jangan lagi diharap-harap. Janji indah ketika awal-awal konsep transportasi missal busway disosialisasi di era Bang Yos semakin menguap tak jelas kapan terwujudnya. Sungguh makin memprihatinkan keamanan dan kenyamanan busway Transjakarta.

"Saya menyadari moda angkutan bus Transjakarta merupakan sarana yang murah. Namun dengan dalih murah, tidak berarti meminimalkan pelayanan," kata Eviani, pegawai perusahaan swasta di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat.

Terlalu sering pelayanan Busway Transjakarta terus dikeluhkan penggunanya. Antara lain AC tak lagi sejuk, halte kotor dan banyak sampah, serta pintu otomatis banyak yang macet.

Selain itu, waktu tempuh dan jarak antarbus (headway) sering tidak menentu. Masalah keamanan dan kenyamanan juga terus dikeluhkan, antara lain soal padatnya bus pada jam-jam sibuk.

Seorang pengguna bus Transjakarta koridor III-Kalideres-Harmoni-mengatakan, kondisi bus dan halte tidak terawat, bahkan beberapaa di antaranya banyak sampah.

Dua tahun lalu, kata dia, sarana busway di koridor III ini cukup bagus. Dia heran mengapa sekarang ini kondisinya sudah jauh berubah, banyak yang rusak: dari pintu otomatis halte yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya hingga lantai yang bolong.

"Orang Jakarta hanya bisa membuat tapi tak bisa merawat. Setahu saya, biaya untuk operasional busway ini juga diambil dari APBD DKI selain dari setoran ongkos bus. Jadi tidak semestinya kondisinya dibiarkan seperti ini," ujarnya.

Ayunda (31), penumpang setia busway koridor VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu) dan Koridor V (Kampung Melayu-Ancol), mengatakan, kenyamanan dan keamanan busway tidak mengalami perbaikan, bahkan cenderung menurun.

"Bus yang lama-lama AC-nya sudah enggak dingin. Tapi kalau bus yang Lorena (armada baru) memang masih enak," ujar warga Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, ini, Minggu (22/11). Dikatakannya, jika penumpang sedang padat, penyejuk udara bahkan seperti tidak bekerja. Penumpang harus mengipas-ngipas diri sendiri.

Selain itu, kata dia, kerap kali bus-bus yang beroperasi mengalami mogok di tengah jalan. "Kalau bus mogok, biasanya kami dipindah ke bus lain, dan turun di halte berikutnya," ujar karyawati swasta di kawasan Senen, Jakarta Pusat, ini.

Menurut Ayunda, dalam sebulan dia mengalami bus yang dinaikinya mogok rata-rata lebih dari dua kali. Selain itu, kondisi halte yang kumuh juga menambah tidak nyamannya penumpang yang menunggu.

Sedangkan mengenai keamanan, kata dia, Transjakarta masih cukup aman dibandingkan bus kota lainnya karena ada petugas di dalam bus. Dia mengaku belum pernah kecopetan di dalam bus, meskipun sering mendengar adanya aksi pencopetan dari penumpang lain.

Hal senada diungkapkan Romi (25), penumpang busway koridor VII. Menurut dia, bus-bus yang sudah beroperasi lama sebaiknya mendapatkan perawatan yang lebih baik agar bisa nyaman seperti baru lagi.

"Sekarang AC enggak dingin. Terus sound system yang memberikan informasi tentang halte yang akan dilalui juga jarang nyala. Kasihan kan orang-orang yang jarang naik busway," tutur warga Pasar Rebo, Jakarta Timar..

Halte yang kumuh di koridor tersebut antara lain halte di dekat jalan layang Jalan Raya Bogor dan di depan Pasar Induk Kramatjati. Pintu otomatis di halte-halte sepanjang jalur tersebut tampak selalu terbuka. Sedangkan kaca-kaca halte serta kisi-kisi aluminium pada sisi halte tampak kumuh seperti tidak pernah dibersihkan.

Fasilitas busway lainnya yang mengalami kerusakan adalah separator jalan, seperti yang tampak di jalur Harmoni-Lebak Buluk. Separator di kawasan Lebak Bulus banyak yang rusak sehingga menyisakan banyak mur dan baut yang bisa membahayakan pengendara. Mur dan baut itu setinggi sekitar tujuh sentimeter. Kerusakan itu diakibatkan oleh mobil-mobil yang menerobos separator dari jalur busway ke jalan reguler dan sebaliknya.

Halte bus Transjakarta di Jalan Gatot Subroto dirusak oleh tangan-tangan jahil dengan cara menyemprotkan cat pada dinding dan kaca halte. Coretan-coretan itu sudah ada sejak beberapa minggu lalu. Hingga kemarin, halte itu belum juga dibersihkan.

Kerusakan pada halte juga terjadi di Halte Al-Azhar. Lantai jembatan banyak yang sudah lepas. Selain itu, beberapa lampu penerang di jembatan itu mulai tak berfungsi.

Di halte Cengkareng Drain, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, jembatan halte busway malah jadi tempat hilir-mudik sepeda motor, termasuk ojek, untuk menyeberang jalan. Selain itu, banyaknya pengemis dan pedagang di jembatan tersebut membuat kondisi semakin kumuh. Sejumlah lembaran seng pada jembatan itu tampak terkelupas.

Menurut seorang anggota satuan tugas Transjakarta, pembersihan besar dilakukan seminggu sekali, namun tidak sampai ke bagian luar halte. "Paling hanya di dalam saja, lantai dan kaca-kaca," ujar petugas yang enggan menyebutkan nama itu.

Koordinator Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin beberapa waktu lalu mengungkapkan, belum dioperasikannya dua koridor yakni koridor IX (Pinangranti-Pluit) dan koridor X (Cililitan-Tanjung Priok) menyebabkan banyak sarana dan prasarana seperti halte dan separator yang mengalami kerusakan.

"Selama hampir tiga tahun infrastruktur busway kedua koridor tersebut menganggur sia-sia," katanya.

Pasokan bahan bakar gas (BBG) untuk armada bus Transjakarta yang hingga kini belum tercukupi juga mengakibatkan operasional bus terkendala. Konsekuensinya adalah waktu tunggu penumpang terutama pada jam-jam sibuk menjadi lebih panjang hingga lebih dari 30 menit.

Namun Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Daryati A Fini membantah jika pelayanan bus Transjakarta semakin memburuk. Dia mengatakan pelayanan malah lebih baik karena bisa dilihat dari meningkatnya jumlah penumpang sebesar 10-15 persen atau dari 230.000-250.000 penumpang naik menjadi 270.000 penumpang tiap hari.

"Saat ini komplain terhadap pelayanan menurun. Ini rrienunjukkan pelayanan semakin baik," katanya.

Sedangkan mengenai keamanan terkait dengan masih banyaknya terjadi kecelakaan, Daryati mengatakan, umumnya kecelakaan tersebut diakibatkan kelalaian para pengendara yang memasuki jalur busway.

Faktor lainnya adalah kelalaian orang yang menyeberang di jalur busway, padahal, Pemprov DKI telah menyediakan jembatan penyeberangan orang (JPO) agar masyarakat aman saat menyeberang jalan. Sayangnya, JPO ini jarang dimanfaatkan warga.

3.4 Ulasan

Negara Indonesia berupaya untuk membangun sebuah transportasi berkelanjutan yaitu dengan menghadirkan busway dalam transportasi di Indonesia. Busway muncul sejak tahun 2004 silam. Kehadiran Busway ini diharapkan agar kemacetan yang ada di Indonesia terutama awalnya di Jakarta dapat teratasi. Sama halnya seperti pembangunan jalur busway di Curitiba dan Bogota, awal mula pembangunan busway di Indonesia juga menjadi pro dan kontra masyarakat.

Awal kehadiran busway di Indonesia, busway terlihat bus yang eksklusif tapi dengan harga yang relative. Busway ini sebenarnya di peruntukan untuk semua kalangan warga masyarakat agar warga masyarakat dapat beralih menggunakan kendaraan umum. busway di Indonesia juga memilki jalur tersendiri yaitu sebagian badan jalan di tinggikan untuk dijadikan jalur busway, alhasil banyak pohon-pohon yang sengaja ditumbangkan untuk pembangunan rute busway.

Demikian pula dengan hal guna lahan, banyak guna lahan di Jakarta yang awalnya diperuntukan untuk RTH di pinggir jalan saat ini menjadi jalur busway atau yang lebih dikenal dengan bus Trans Jakarta. Pembangunan busway di Indonesia ini meniru konsep transmilanio di Bogota. Kesuksesan yang dinikmati warga Bogota saat ini di coba untuk ditearpkan di Indonesia. Agar maslah transportasi yang ada di Indonesia juag dapat teratasi terutama maslah kemacetan. Begitu banyak yang telah di keluarkan untuk pembangunan jaringan transportasi busway ini. Harapan awalnya yaitu ada tomabla balik yaitu minimal kemacetan di Jakarta dapat teratasi agar pembangunan ini tidak sia-sia. Hanya saja sepertinya harapan itu hanya sekedar harapan yang tidak tahu kapan akan terwujud bahkan sampai saat ini busway telah genap enam tahun berada di Indonesia tetapi tanda-tanda akan teratasinya masalah transportasi tersebut tidak terlihat sedikit pun justru yang ada malahan kemacetan yang semakin parah akibat adanya jalur busway yang memotong sebagian badan jalan sehingga beberapa rias jalan di Jakarta semakin sempit dan kendaraan pribadi yang berlalu lalang semakin banyak. Pada waktu sibuk juga sudah dipastikan Jakarta akan macet total dan semakin paraha karena adanya jalur busway karena penumpukan kendaraan pada waktu dan lokasi yang sama dan dengan raus jalan yang semakin sempit.

Meskipun awal dari pembangunan busway masyarakat lebih banyak yang contra tetapi pembangunan ini tetap berjalan. Sebagian dari mayarakat juga berharap banyak terhadap pembagunan busway. Hal ini karena moda transportasi massal yang ada di Jakartakondisinya hampir semua tidak nyaman. Terutama kondisi bus umum dalam kota di Jakarta kondisinya sudah tidak nyaman bagi penumpang. Dalam bus pasti terjadi pencopetan, bahkan pernah terjadi kasus pelecehan seksual dalam bis dalam kota. Dengan adanya busway masyarakat mengharapkan sebuah moda transportasi yang benar-benar nyaman sehingga mereka juga dapat beralih untuk menggunakan moda transportasi massal.

Sebenarnya busway dapat dijadikan salah satu moda transportasi yang sustainable di Indonesia karena busway berukuran sama seperti bis sehingga dapat menampung lebih dari 20 penumpang dalam satu kendaraan. Selain itu busway memilki rute tersendiri sehingga dapat melaju di jalanan tanpa hambatan dan dapat tiba tepat pada waktunya. Apabila warga dapat beralih menggunakan busway maka penggunaan kendaran pribadi akan berkurang sehingga emisi buangan gas yang berasal dari kendaraan bermotor juga berkurang. Konsep pembangunan busway ini meniru transmilanio di Bogota yang kemungkinan kesuksesannya sangat besar karena transmilano yang ada di Bogota merupakan transportasi yang dirasa paling cocok untuk Negara yang beriklim tropis dan memiliki tingkat kemcetan, polusi udara, dan kriminalitas yang tinggi sama seperti di Indonesia.

Kenyataannya kondisi busway yang ada saat ini begitu mengenaskan. Moda transportasi yang awalnya diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi massal tetapi justru membuat maslah baru dalam sistem transportasi di Indonesia. Kondisi busway yang dilengkapi dengan pintu otomatis kini telah pintu otomati itu sebagian besar telah rusak. Halte busway yang dibangun dengan begitu indah kini banyak lantai pada halte tersebut yang bolong entah itu akibat ulah masyarakat yang iseng atau akibat kontruksi bangunan yang kurang kokoh sehingga hanya dalam jangka waktu enam tahun banyak lantai yang bolong.

Kondisi halte ini diperparah dengan jendela di sepanjang koridor halte tampak kumuh seperti tidak pernah dibersihkan dan dirawat. Halte-halte yang ad juga kotor, seakan-akan tidak ada pasukan yang bertugas untuk merawat busway halte busway ini. Pintu otomatis di halte juga tampak selalu terbuka, lampu penerangan halte juga tidak berfungsi lagi. Kondisi di dalam busway juga tidak kalah parahnya, AC di dalam busway saat ini suadah banyak yang tidak dingin lagi bahkan banyak yang mengeluhkan AC yang ada di bus antar kotasaat ini lebih dingin bila dibandingkan dengan AC busway. Rute busway yang dibangun khusus agar busway dapat melaju tanpa hampabatan sering dilewati oleh moda transportasi lain terutama saat waktu sibuk, banyak kendaraan pribadi yang menggunakan jalur busway agar dapat menyalip kendaraan lain sehingga terhindar dari macet. Apabila telah terjadi kejadian banyak kendaraan pribadi yang melalui jalur busway maka kecelakaan sering tidak dapat dihindarkan. Telah banyak korban tewas akibat tertabrak oleh busway. Banyak warga pula yang mengeluhkan terjadinya pencopetan di dalam busway, padahal harapan warga moda transportasi busway adalah moda transportasi yang aman, nyaman, efisisen untuk digunakan dalam kegiatan transportasi. Entah masyarakat atau pemerintah yang harus disalahkan akibat tidaj terawatnya busway. Padahal pembangunan busway membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Seringkali busway tiba di halte tidak tepat waktu, ini juga uang dikeluhkan oleh masyarakat. Hal ini patut dipertanyakan padahal jalur busway dibuat tersendiri tidak bercampur dengan moda transportasi lain. Seharusnya kedatangan busway di halte harus tepat waktu karena jalurnya bebas hambatan dan rutenya sudah jelas.

Kalau busway yang sedang beroperasi di Indonesia saat ini kondisinya begitu mengenaskan berarti bukan sepenuhnya salah masyarakat apabila masyarakat tidak dengan segera beralih menggunakan moda transportasi massal dan masih menggunakan moda transportasi pribadi. Harapan masyarakat terhadap busway yang dapat menyelesaikna masalah kemacetan ternyata hanya sebagai harapan palsu. Selain itu Pemerintah juga tidak mengeluarkan kebijakan yang berupa pemabtasan penggunaan kendaaraan pribadi. Pembelian kendaraan pribadi masih begitu mudah di Indonesia terutama pembelian sepeda motor. Hanya dengan bermodalkan KTP masyarakat sudah dapat menikmati sepeda motor yaitu dengan cara sistem kredit. Padahal penyebab utama dari kemacetan di Indonesia yaitu terlalu melimpahnya pengguna sepeda motor di jalanan.

Banyaknya kendaraan bermotor terutama sepeda motor yang ada di sepanjang jalan di Jakarta menyebabkan semakin banyaknya emisi buangan gas yang menyebabkan polusi dan pemanasan global. Di kota-kota besar khususnya Jakarta udara bersih sudah jarang sekali dapat di hirup, hanya di sudut tertentu saja dapat di rasakan udara yang benar-benar bersih tanpa polusi. Ini disebabkan emisi buangan asapa kendaraan bermotor semakin meningkat.

Sebenarnya juga bukan pemerintah sepenuhnya apabila moda transportasi yang ada saat ini tidak nyaman dan aman karena ketidaknyamanan dan amanan itu terjadi akibat ulah perbuatan sebagian dari masyarakat. Tetapi pemerintah juga harus mengeluarkan suatu kebijakan dengan sanksi yang tegas dan pelaksanaan kebijakan tersebut oleh aparat secara baik agar masyarakat juga takut untuk melkukan suatu pelanggaran.

3.5 Perbandingan

Busway sebagai salah satu moda transportasi yang sustainable dan berahsil diterapkan di beberapa Negara hingga Negara-negara tersebut dapat mengatasi masalah-maslah transportasinya. Meskipun busway menerlukan jalur tersendiri sehingga harus mengganti alih fungsi lahan tetapi apabila moda transportasi ini telah diterapkan dan berahsil maka pengalih fungsian lahan itu akan terlupaka begitu saja karena manfaat yang kan didapatkan jauh lebih besar dari dampak negative akibat pengalihfungsian lahan.

Moda transportasi busway telah berhasil di dua kota yang tingkat kemacetan, polusi, kekumuhan, dan krimalitasnya yang begitu tinggi. Curitiba kota yang awalnya hanya dipandang sebelah mata atau bahkan banyak penduduk dunia yang tidak mengetahui keberdaaan kota itu kini menjadi terkenal akibat keberhasilannya mengoperasikan busway sehingga kota tersebut kini menjadi indah dengan tidak ada lagi kemacetan, kekumuhan, bahkan tingkat polusi dan kriminaliats kini menjadi rendah. Banyak Negara di dunia yang meniru sistem transportasi yang ada di Curitiba dengan harapan kota yang ada di Negara mereka dapat lepas dari kemacetan dan polusi. Curitiba merupakan kota di sebelah tenggara Brasil. Kota ini berhasil akibat kegigihan para pemimpin kotanya dan masyarakatnya yang juga memilki kesadaran untuk berubah kea rah yang lebih baik. Busway yaitu moda transportasi yang kini telah diterapkan di beberapa Negarapertama kali muncul di kota ini. Akibat keberhasilannya ini perekonomian di kota ini meningkat karena banyak wisatawan asing yang berkunjung k kota ini untuk melihat busway yang beroperasi di kota ini.

Transmilenio merupakan sebutan untuk busway di Bogota. Transmilenio ini mulai beroperasi semenjak tahun 1997. Pembangunan transmilenio ini dipersiapkan secara matang oleh Wali Kota Bogota. Pembangunan transmilenio memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit tetapi agar pembangunan ini dapat berhasil pemerintah kota ini rela mengalihkan anggaran belanja untuk pembangunan moda dan jalur transportasi ini. Pemerintah Bogota juga berani mengambil tindakan mengalihfungsikan jalan untuk plasa bagi pejalan kaki dan taman-taman kota yang jugan di peruntukan bagi para pejalan kaki.

Memang pembangunan transmilanio di Bogota tidak semudah teorinya, pro dan kontra datang dari berabagai pihak. Hujatan demi hujatan juga diterima oleh wali kota ini demi membangun sebuah trasnportasi yang dapat mengatasi maslah- masalah transportsi yang ada di kota ini. Agar transportasi ini dikenal oleh seluruh warga, artis pantomime di sewa untuk mempromosikan moda transportasi ini di setiap sudut jalan. Halte untuk pemberhentian transmilanio ini juga dibangun di setiap persimpangan agar memudahkan masyarakat untuk menjangkau halte tersebut dan juga memudahkan para penyandang cacat untuk menggunakan moda transportasi ini.

Keberhasilan dari transmilanio terlihat dari kemacetan yang tidak lagi terjadi di kota ini. Padahal awalnya kota Bogota memiliki angka kemacetan yang begitu tinggi. Tingkat perekonomian masyarakat di kota ini juga meningkat seiring dengan keberhasilan transmilanio. Suadah tidak ada lagi kegiatan menunggu berjam-jam untuk samapi ke tempat kerja akibat macet di jalanan. Kini yang terjadi adalah masyarakat dapat sampai di tempat kerja atau tempat tujuan lain dengan tepat waktu dan langsung mengerjakan pekerjaannya secara efisien karena perjalanan menuju ke tempat kerja tidak menemui hambatan sehingga masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan lagi stress akibat kemacetan lalu lintas.

Tingkat polusi udara juga menurun karena masyarakat kota Bogota saat ini lebih senang berjalan kaki atau menggunakan moda transportasi massla untuk menjangkau suatu tempat sehingga emisi buangan gas kendaraan bermotor berkurang. Masyarakat rela meninggalkan mobil mereka di garasi rumah karena mereka lebih memilih menggunakan transmilenio yang sudah dapat dipastikan bebas hambatan dan tepat waktu sampai di tempat tujuan daripada harus menggunakan kendaraan pribadi. Akibat semakin sedikitnya kendaraan pribadi yang berlalu lalang di sepanjang jalan, maka kemungkinan untuk terjadi kecelakaan lalu lintas juga semakin kecil. Tingkat kriminalitas juga menurun akibat masyarakat tidak lagi mengalami stress karena kemacetan lalu lintas sehingga mereka dapat berfikir secara jernih dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain.

Cuaca di kota Bogota hamper sama dengan cuaca di kota Jakarta. Bahkan sebelum tauhun 1997 keadaan Bogota sama seperti keadaan Jakarta saat ini. Kemacetan terjadi hampir di semua sudut kota terutama pada jam-jam sibuk. Tetapi semenjak adanya transmilano kesamaan itu sudah tidak terjadi lagi. Saat ini keadaan sistem transportasi yang ada di Bogota sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan keadaan transportasi di Jakarta. Akibat adanya busway di bogota menyebabkan taman di kota tersebut semakin banyak tetapi hal itu jauh berbeda dengan keadaan Indonesia semenjak kehadiran busway, lahan-lahan yang dulunya merupakan lahan terbuka hijau kini telah berubah menjadi jalur busway. Bahkan dapat dikatakan masalah transportasi yang telah begitu komplek d Jakarta semakin diperparah dengan kehadiran busway. Bukan memeberikan solusi kemacetan tetapi busway malah menambah masalah baru dalam sistem transportasi di Indonesia.

Busway di Indonesia hadir sejak tahun 2004. Kehadiran busway ini awalnya dapat dijadikan titik cerah akibat masalah transportasi di Indonesia yang tidak kunjung uasi. Apalagi konsep pembangunan busway ini meniru konsep pembangunan transmilenio yang ada di Bogota dan telah berhasil di sana. Dengan alasan kondisi kota Bogota dan maslah-masalah transportasi yang ada di kota itu hampir sama dengan kota Jakarta, pemerintah akhirnya memutuskan untuk melakasnakan pembangunan busway di Jakarta. Meskipun harus disadari pembangunan busway membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan pasti timbul pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Tujuan awal dibangunnya busway yaitu memberikan sarana transportasi yang lebih baik untuk masyarakat. Agar semua lapisan masyarakat dapat menggunakan moda transportasi ini maka tiket penjualan busway di subsidi oleh pemerintah daerah. Kenyataannya tujuan itu tidak terwujud, dalam pelaksanaannya begitu banyak kendala yang terjadi. Keuntungan yang dioeroleh tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk pembanguan jalur transportasin dan pembelian moda transportasinya. Hanya sebagian kecil masyarakat saja yang pro dengan kehadiran busway ini, sebagian besar yaitu masyarakat menengah kebawah yang dpat berjualan di sekitar lokasi pemberhentian busway.

Adanya busway di Indonesia saat ini masih belum menjadi solusi bagi masalah transportasi yang ada di Indonesia khususnya di Jakarta. Justru kehadiran busway malah menambah kemacetan yang telah ada karena ruas jalan semakin sempit tetapi jumlah kendaraan semakin banyak sehingga sering terjadi penumpukan kendaraan pada ruas-ruas jalan yang dilintasi jalur busway.

Kegagalan busway di Indonesia itu merupakan kesalahan bersama baik itu pemerintah yang kurang tegas terhadap para pelanggar kebijakannya, msayarakat yang tidak turut serta menjaga kenyamanan moda transportasi massal, manajemen yang mengelola busway dan sebagainya. Kurangnya kerja sama antar semua pihak ini menyebabkan kegagalan dari sistem transportasi busway. Masyarakat juga tidak boleh sepenuhnya menyalahkan pemerintah akibat kegagalan busway. Masyarakat harusnya memberikan saran terhadap pemerintah agar moda transportasi busway yang telah terlanjur ada dapat lebih bermanfaat daripada saat ini.

Akan sangat sulit apabila ingin mengalahkan keberhasilan dari transmelinio, tetapi tidak menutup kemungkinan apabila bisa meraih kesuksesan seperti yang dialami oeh Bogota. Sebenarnya hal yang dapat dilakukan yaitu dengan merenovasi busway yang telah ada saat ini. Memperbaiki moda yang sebagian besar telah rusak pada bagian pintu otomatisnya dan lampu tanda akan berhenti. Kemudian merenovasi halte tempat pemberhentian busway. Lantai halte yang bolong harus segera diperbaiki agar tidak ada penumpang yang celaka. Merawat halte dengan cara pengelola busway membentuk tim pembersih untuk senantiasa membersihkan serta merawat halte agar tetap bersih sehingga para penumpang busway nyaman saat menunggu kedatangan busway.

Pemerintah juga harus mengeluarkan kebijakan yang tegas dan para aparat juga harus menegakan kebijakan tersebut secara tegas agar masyarakat tidak melanggar kebijakan yang telah diberlakukan oleh pemerintah sehingga masyarakat juga ikut serta menjaga moda transportasi massal agar tetap nyaman dan aman untuk digunakan. Pemerintah juga harus mengeluarkan kebijakan yang menyulitkan pembelian kendaraan pribadi sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan umum untuk menuju suatu tempat daripada menggunakan kendaraan pribadi. Sanksi tegas juga harus diberikan kepada masyarakat yang melewati jalur busway agar jalur busway tetap tanpa hambatan. Sehingga busway dapat tepat waktu sampai di halte-halte yang telah tersedia.

Melakukan kegiatan renovasi memang tidak semudah teorinya banyak hambatan untuk melakukan kegiatan renovasi tersebut. Hambatannya yaitu dana yang ada untuk busway tidak terlalu banyak sehingga pemerintah harus menyisihkan sebagian anggaran belanja untuk kegiatan renovasi dan penambahan moda transportasi busway. Selain itu pemerintah juga harus mensosialisasikan transportasi busway agar masyarakat lebih mengetahui manfaat yang dapat diperoleh apabila menggunakan moda transportasi busway.

Pemerintah juga harus menekan tingkat urbanisasi agar jumlah warga tidak meningkat tajam salah satu penyebab masalah transportasi yaitu banyaknya jumlah penduduk sehingga timbulah berbagai aktivitas penduduk tersebut yang membutuhkan kegiatan transportasi. Meningkatnya jumlah penduduk sangat mempengaruhi kepadatan lalu lintas. semakin banyaknya jumlah penduduk maka aktivitas yang dilakukan oleh penduduk tersebut semakin beragam.

Apabila busway telah direnovasi maka kemungkinan besar masyarakat dapat beralih dari menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju suatu tempat menjadi menggunakan moda transporasi massal seperti busway. Busway yang telah direnovasi diharapakan akan memeberikan pelayanan yang memberikan kenyamanan bagi masyarakat sehingga masyarakat senanntiasa menggunakan moda transportasi ini.

Masalah transportasi yang ada di Indonesia juga dapat teratasi bila masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi massal. Kemacetan yang terjadi saat ini akan berkurang karena moda yang ada di jalan tidak sebanyak apabila masyarakat tetap mengguanakan transportasi pribadi. Penumpukan kendaraan saat jam sibuk juga tidak akan terjadi jika masyarakat menggunakan moda transportasi umum. Apabial maslah kemacetan dapat teratasi maka tingakat perekonomian masyarakat dapat meningakat. Hal ini karena tidak ada lagi waktu terbuang sia-sia di jalanan akibat kemacetan sehingga masyarakat dapat tiba di tempat kerja atau tempat tujuan tertenu tepa pada waktunya.

Selain itu apabila masalah kemacetan teratasi maka pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat di tempat kerja dapat efisien karena masyarakat tidak stress akibat menunggu macet yang terlalu lama. Perpindahan masyarakat menggunakan moda transportasi massal juga dapat menurunkan tingkta kecelakaan. Ini karena jumlah kendaraan dijalanan akn berkurang sehingga kemungkinan untuk terjadi kecelakaan sangat minim.

Polusi yang ada saat ini juga dapat teratasi apabila masyarakat mau berpindah haluan menggunakan moda transportasi massal. Emisi gas buangan kendaraan bermotor akan sangat berkurang bila msyarakat menggunakan moda transportasi massal. Udara akan tersa segar bila emisi gas buang dapat berkurang. Selain itu pemanasan global yang begitu marak saat ini salah satunya akibat emisi buangan kendaraan bermotor jugadapat sedikit berkurang.

Maka dari itu pemerintah Indonesia harus segera merovasi busway yang telah ada saat ini agar moda transportasi massal busway dapat segera menjadi transportasi yang nyaman, aman, dan efisien bagi warga sehingga warga dapat segera berlaih menggunakan moda transportasi massal untuk menuju suatu tempat. Penggunaan moda transportasi massal memilki banyak keuntungan bila dibandingkan dengan menggunakan moda transportasi pribadi. Saat menggunakan moda transportasi massal masayarakat akan bertemu dengan masyarakat lainnya. Sehingga kegiatan sosialisasi masyarakat akan tetap terjalin.

Partipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pembangunan transportasi yang sutainable seperti busway. Penerapan busway ini telah berhasil di beberapa Negara maka dari itu penerapannya di Indonesia juga harus berhasil. Kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah akan sangat mendukung perkembangan pembanguanan tarsportasi yang sustainable terhadap lingkungan. Terwujudnya transportasi yang sustainable akan sangat menguntungkan baik itu terhadap manusia juga terhadap lingkungan sekitar.